Kabar Untuk Ibu
Puisi Alis Muntono
Puisi Alis Muntono
Ibu, ini kabar terakhirku
sekujur tubuh telah terluka
tapi tak juga aku berhenti
karena tak aku ingin meratapi
kekalahan demi kekalahan pada setiap peperanganku
Ibu, aku tak bosan terasing sendirian
Bertempur tak berkesudahan
Mendengar genderang musuh terus ditabuh
Meski aku tak mampu lagi ayunkan pedang
Ibu, tak lama lagi aku akan pulang
Nyanyi rindu yang selalu kau lantunkan
mengalahkan suara meriam dan desing peluru memburu
Ibu, aku hanya ingin bersimpuh dipangkuanmu
Larut dalam belaian lembut
Lelap dalam dekapanmu
Biarlah perang tetap berjalan
tanpa aku tahu siapa bertahan
satu saja permintaanku
semoga telah engkau siapkan beberapa lembar kain kafan
Tarakan Akhir April 2009
NISAN DI ATAS BUKIT
Puisi Alis Muntono
Kau yang membatu di puncak sebuah bukit
Membisu dalam keheningan sepoi angin
Satu demi satu terbuka kembali
Lembaran kusam kisah – kisah masa silam
Aku tahu kehadiranku terlalu menyakitkan
Sebuah janji begitu saja terucapkan
bahkan ketika kau memakiku
saat berkata bahwa batang - batang ilalang di padang
gersang itu
telah melecehkan
mempertanyakan kesetian kita pada bumi
Ah...sayang,
waktu tak sempat lagi memberitahu
bahwa kita adalah orang – orang tua
yang tak pernah menjadi dewasa
kau telah pergi tanpa sepucuk pesan
Borneo 13 Mei ’09
"Alangkah mengerikannya menjadi tua dengan kenangan masa muda yang hanya berisi kemacetan jalan, ketakutan datang terlambat ke kantor, tugas-tugas rutin yang tidak menggugah semangat, dan kehidupan seperti mesin, yang hanya akan berakhir dengan pensiun tidak seberapa." – Seno Gumira Ajidarma--
Inspirasi Bekantar
"Alangkah mengerikannya menjadi tua dengan kenangan masa muda yang hanya berisi kemacetan jalan, ketakutan datang terlambat ke kantor, tugas-tugas rutin yang tidak menggugah semangat, dan kehidupan seperti mesin, yang hanya akan berakhir dengan pensiun tidak seberapa." – Seno Gumira Ajidarma--
0 Komentar "Kabar Untuk Ibu dan Nisan Di Atas Bukit - Puisi Alis Muntono"